Putu Sita Paramita Diyani, Putu Sita Paramita Diyani (2016) Infeksi Eksperimental Telur Taenia Solium Pada Mata Babi : Kajian Serologi Dan Hematologi. Masters thesis, Universitas Udayana.
![]() |
Archive (ABSTRAK)
d4979734f5eaf79cf240af2036d8d6ca.pdf - Published Version Download (276kB) |
![]() |
Archive (BAB I)
ace516ecff457f673ac64f731a425e7f.pdf - Published Version Download (100kB) |
![]() |
Archive (BAB II)
bb7ba7e3a6d57dc164f5e0b6eec16e5c.pdf - Published Version Download (207kB) |
Abstract
Telah dilakukan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui kemungkinan penularan sistiserkosis lewat mata beserta respon serologi dan hematologinya. Penelitian dilakukan secara eksperimental menggunakan 10 ekor babi. Sebanyak 6 ekor babi diinfeksi masing-masing dengan 100 telur T. solium lewat mata, 2 ekor babi masing-masing diinfeksi dengan 15.000 telur T. solium lewat oral dan 2 ekor sebagai konrol negatif tidak diinfeksi. Setelah 92 hari pasca infeksi, semua babi dinekropsi untuk pemeriksaan sistiserkus. Pengambilan sampel darah untuk uji serologi dilakukan setiap 2 minggu sekali dan untuk hematologi dilakukan sebanyak 3 kali (hari ke-0; ke-43 dan ke-92 pasca infeksi). Uji serologi dilakukan dengan metode ELISA untuk mendeteksi antibodi terhadap C. cellulosae dan pemeriksaan hematologi menggunakan hematology analyzer Scil Vet ABCâ„¢. Dari hasil nekropsi terhadap semua babi yang digunakan sebagai percobaan, C. cecullosae hanya ditemukan pada kelompok babi yang diinfeksi telur T. solium secara oral. Sementara, pada kelompok babi yang diinfeksi telur T. solium melalui tetes mata dan kelompok yang tidak diinfeksi hasilnya negatif. Sejalan dengan hasil nekropsi, respon antibodi terhadap antigen C. cellulosae hanya ditemukan pada kelompok babi yang diinfeksi telur T. solium secara oral. Nilai hematologi untuk total eritrosit, kadar hemoglobin, nilai hematokrit, indeks eritrosit, total dan deferential leukosit seluruh babi percobaan masih berada pada rentang normal. Dapat disimpulkan bahwa infeksi 100 telur T. solium yang dilakukan secara eksperimental pada mata babi, tidak dapat menyebabkan terjadinya ocular-cysticercosis. Dengan demikian, tindakan waspada terhadap penularan lewat oral tetap menjadi prioritas dalam pencegahan sistiserkosis secara umum.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | infeksi eksperimental, Taenia solium, mata babi |
Subjects: | L Education > L Education (General) |
Divisions: | Faculty of Law, Arts and Social Sciences > School of Education |
Depositing User: | Mr. Repository Admin |
Date Deposited: | 07 Jun 2016 24:58 |
Last Modified: | 24 Jun 2016 05:58 |
URI: | http://erepo.unud.ac.id/id/eprint/11087 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |